WoW dotA Allstars

This is Description

Friday, July 31, 2015

RECO LANANG



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang dikenal sebagai negara yang mempunyai berbagai macam kebudayaan yang sangat beragam. Kebudayaan itu sendiri didukung pula dengan adanya cerita sejarah yang bisa dikenang sepanjang masa oleh para generasi penerusnya. Cerita sejarah tersebut diturunkan secara turun temurun secara lisan dari nenek moyang.
Salah satu cerita sejarah yang terdapat di kawasan Kecamatan Trawas adalah “Reco Lanang”. Reco Lanang ini terletak di Desa Kemloko. Dari cerita sejarah terjadinya Reco Lanang tersebut, kita dapat mengambil satu pelajaran dan hikmah. Cerita sejarah dapat menjadi panutan bagi generasi selanjutnya agar tidak mengulangi lagi kesalahan dimasa lampau.
Oleh karena itu diharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca dapat mengetahui bagaimana asal mula terjadinya Reco Lanang dan memahami nilai-nilai kehidupan yang terkandung didalamnya.

1.2         Tujuan
Adapun tujuan-tujuan pembuatan makalah ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
-          Melengkapi tugas Geografi.
-          Menceritakan kembali bagaimana asal mula/cerita sejarah dari Reco Lanang.
-          Menjelaskan hubungan antara cerita sejarah dari Reco Lanang dengan nilai-nilai kehidupan yang ada.

1.3         Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang mendasari pembuatan makalah ini. Beberapa diantaranya yaitu :
-          Bagaimana cerita sejarah dari Reco Lanang
-          Adakah nilai-nilai kehidupan yang terkandung dari cerita sejarah tersebut.



























                                                                                                  


BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Cerita Sejarah Terjadinya Reco Lanang
Pada zaman dahulu kala hiduplah pasangan suami istri. Mereka bernama Karyo dan Surti. Pekerjaan Karyo sehari-hari adalah berladang, sedangkan istrinya, Surti mempunyai hobi berdandan/bersolek diri. Bahkan, memasakkan makanan untuk suaminya pun ia malas.
Suatu hari, saat Karyo baru pulang dari berladang, ia tidak disambut dengan baik layanya seorang suami yang lain. Karyo kesal tak ada satu pun makanan yang terhidang dimeja. Ia murka, bahkan semakin murka tatkala melihat Sang Istri yang hanya bersolek diri di depan kaca kesayangannya.
Dan Surti pun ditendang bersama kaca kesayangannya dan akhirnya Surti menjadi arca. Barang-barang yang ada di rumahnya juga tak luput dari kemarahan Karyo. Barang-barang itu dibuang hingga berserakan kemana-mana dan rumahnya pun ikut dibakar oleh Karyo. Sedangkan setelah itu, Karyo sendiri bersemedi di suatu tempat dan ia mendapat serangan dari sang penghuni gaib dan akhirnya ia menyusul istrinya menjadi sebuah arca.
Oleh karena itu, warga sekitar menamai arca jelmaan Karyo sebagai “Reco Lanang” yang artinya arca laki-laki dan arca jelmaan Surti sebagai “Reco Wedok” yang artinya arca perempuan. Dulu, arca tersebut dianggap keramat dan dijadikan sebagai tempat pemujaan.

2.2         Nilai-Nilai Kehidupan Yang Terkandung Dalam Cerita
Adapun nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil dari cerita sejarah di atas tersebut. Apalagi kita yang sebagai seorang perempuan. Terlebih lagi yang sudah menikah dan memiliki seorang suami.
Seyogyanyalah kita semua bisa melayani suami dengan sebaik-baiknya. Apalagi bila sang suami pulang dari bekerja dan merasa lelah. Bukan seperti Surti yang hanya suka berdandan dan malas memasak.
Jadi, seorang istri itu harus bisa melayani suami dengan baik selain patuh dan menurut kepadanya. Karena itulah kebahagiaan seorang suami yang sesungguhnya.


BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Dapat kita simpulkan disini bahwa, ada hubungannya antara cerita sejarah Reco Lanang dengan nilai-nilai kehidupan yang kita anut. Sebagai seorang perempuan apalagi istri, harus bisa melayani suami dengan baik. Bukan hanya bermalas-malasan, bersolek diri saja sehingga menyebabkan kemurkaan suami.

3.2         Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, generasi muda khususnya siswa-siswi SMAN 1 Trawas bisa mengerti dan memahami betapa pentingnya cerita sejarah dimasa lampau untuk kehidupan di masa depan. Cerita sejarah itu berguna bagi kita semua agar bisa menjadi insan yang lebih baik.




AIr Terjun Dlundung

Mojokerto -
Air Terjun Dlundung memiliki ketinggian terjunan sekitar 50-60 meter dengan sumber airnya dari mata air pegunungan Welirang.  Terjunan airnya tidaklah deras.  Hal ini dikarenakan aliran airnya yang jatuh lebih dari setengah masih menyentuh tebing yang berundak.  Sisanya sekitar 25 m baru terjun bebas kebawah.

Air terjun Dlundung berada di ketinggian ±760 meter dari permukaan laut di hutan lindung seluas 1600 ha milik Perhutani KPH Pasuruan Kabupaten Mojokerto.  Luas kawasan airterjun itu sendiri sekitar 4,5 ha. Suasana di air terjun Dlundung tidak begitu ramai karena lokasinya relatif jauh dari Air Terjun Kakek Bodo atau Putuk Truno.

Berjarak sekitar 45 km dari Malang atau 60 km dari Surabaya.  Untuk menuju air terjun ini tidaklah sulit dengan akses jalan yang relatif bagus. Jika berangkat dari Sidoarjo melewati Pandaan, masuk ke jalan raya Trawas, lalu berbelok ke arah Dlundung dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.  Ada papan nama cukup besar untuk menuju lokasi ini.  Para tukang ojek siap memberikan petunjuk jika bingung.  Dari jalan raya diteruskan sekitar dua kilometer dengan kondisi jalan menanjak hingga ke pintu gerbang kawasan. Setelah parkir kendaraan dilanjutkan dengan berjalan kaki (tidakterlalu lama) menuju air terjun tersebut melewati jalan setapak yang sudah diplester.

Jika menggunakan kendaraan umum menuju kawasan ini sangatlah terbatas.  Ada dua pilihan menuju kesana, menggunakan minibus jurusan Trawas atau ojek, keduanya berangkat dari terminal bis Pandaan.  Jika menggunakan minibus waktu pemberangkatan amat jarang, hal ini dikarenakan penumpangnya amat sedikit.

Lokasi : Dusun Ketapang, Desa Kemloko, Kecamatan Trawas,Kabupaten Mojokerto, Propinsi Jawa Timur.

Key : Air Terjun Dlundung , Mojokerto, Wisata AirTerjun Dlundung , tempat wisata jawa timur Indonesia, wahana wisata jawa timur, tempat rekreasi, tempat berlibur di Indonesia, tempat wisata air terjun di Mojokerto, JawaTimur, Indonesia.

Air terjun Dlundung merupakan salah satu obyek wisata yang letaknya di Jawa timur dan tepatnya di dusun Ketapang, desa Kemloko, kecamatan Trawas, kabupaten Mojokerto. Berbeda dengan air terjun lainya di Jawa timur, Aliran air dari Air terjun Dlundung tidak begitu deras. Air terjun yang berada di trawas ini juga mempunyai pemandangan yang sangat cantik dan tak kalah dengan pemandangan air terjun lainya.

Berada di pegunungan welirang, kita akan merasakan udara yang sangat sejuk dan juga dingin. Air terjun Dlundung memiliki terjunan setinggi sekitar 50 - 55 Km. Dari beberapa sumber yang ada, luas kawasan air terjun Dlundung sekitar 4,5 hektar.

Untuk dapat mencapai tempat ini pun cukup mudah, karena akses jalanya sudah bagus dan memadai. dibutuhkan waktu waktu kurang lebih dua setengah jam atau dengan jarak tempuh 60 Km dari kota Surabaya atau 45 Km dari kota Malang. 

Acuan yang pertama adalah terminal Pandaan. Jika dari arah Surabaya, sampai dipertigaan terminal pandaan belok kanan kemudian masuk ke arah trawas lalu belok ke arah dlundung. Setelah itu kita akan menemui petunjuk berupa papan besar. Lalu kita lanjutkan perjalanan sekitar 3 Km dengan kondisi jalan yang menanjak. Sesudah itu kita akan sampai di gerbang air terjun Dlundung.

Setelah itu kita bisa membeli tiket masuk yang sudah disediakan. Biaya masuk Rp. 6000 dan biaya parkir Rp. 2000. Didekat gerbang masuk terdapat fasilitas outbond dan juga area untuk camping. Setelah melewati gerbang masuk kita lanjutkan perjalanan kurang lebih 7 menit. Setelah itu kita bisa memarkirkan kendaraan dan melanjutkan perjalanan menaiki anak tangga. Tak beberapa lama kita akan sampai ke destinasi kita. Air Terjun Dlundung.

Kita akan disuguhkan dengan keindahan alam dipadu dengan cantiknya air terjun yang bisa memanjakan mata dan hati kita. Perjalanan yang lumayan jauh seakan - akan terbayar dengan melihat Aliran dan gemerciknya air yang jernih dan begitu indah. Sungguh sangat beruntung jika kita bisa merasakan keindahan alam yang tuhan berikan kepada kita.

Dan pada intinya. memang udara di area Air terjun Dlundung masih alami. Untuk itulah kegagahan Air terjun Dlundung memang harus tercatat di buku destinasi kita

Pengunjung di air terjun Dlundung lebih sepi dibandingkan air terjun Kakek bodo. Kemungkinan Air terjun Kakek bodo lebih dikenal oleh masyarakat dibandingkan Air terjun Dlundung. Di area ini terdapat dua tempat untuk berkemah. Yang pertama dibelakang loket masuk dan yang kedua dapat ditempuh sekitar 20 menit dari perkemahan yang pertama.

Diarea air terjun Dlundung juga banyak warung - warung yang menyediakan makanan, jajanan serta minuman. Harganya pun sangat bervariasi antara Rp. 10000 sampai Rp. 25000. Diwarung ini kita bisa rilek dan juga menikmati udara Air terjun Dlundung.

Pesan buat kalian untuk jangan buang sampah sembarangan, jangan rusak tanaman, jaga barang bawakan dan anak-anak anda serta patuhi peraturan yang telah diberikan oleh pihak pengelola oke?. Happy On Vacation. (hks)



MAJA mojokerto | Anda menyukai tempat wisata alam yang ada air terjunnya, yang sangat jernih, yang dikelilingi hutan, yang masih asri dengan kicau burung yang cukup nenawan dan jarang pengunjungnya, kalau begitu anda bisa mengunjungi Air terjun Dlundung yang berada di Dusun Ketapang, Desa Kemloko , Kecamatan Trawas , Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Air terjun Dlundung memiliki ketinggian sekitar 50-60 meter dan berada di kaki gunung Welirang, dan berada di kawasan hutan lindung seluas 1600 hektar milik Perhutani KPH Pasuruan Kabupaten Mojokerto. Air terjun Dlundung ini tidaklah terlalu deras, sehingga tidak membahayakan pengunjung walaupun yang datang anak-anak, air Terjun Dlundung juga belum terlalu ramai, sehingga nampak masih asri dan terpelihara, disekitar lokasi juga terdapat berbagai fasilitas penunjang wisata seperti area untuk outbound, mulai dari fun game, jatuh bebas, jaring laba-laba hingga flying fox. Area yang berupa lapangan ini dapat menampung hingga 700 an peserta..

Tiket masuknya sekitar 3.500per orang(termasuk asuransi Rp.100). Biaya parkir untuk kendaraan roda empat adalah Rp.2000, dan roda dua hanya Rp.1000 untuk satu kendaraan.

Air Terjun Dlundung biasa ramai disaat weeekend atau pas liburan. Disekitar perkemahan ada banyak warung-warung penjualan makanan, juga penjual sayur – sayuran dan anke buah, yang biasanya di beli pengunjung untuk oleh-oleh. Disekitar tempat wisata juga ada banyak penginapan, Villa maupun hotel.

Akses untuk menuju air terjun Dlundung juga tidak sulit, bagi yang tidak menggunakan kendaraan pribadi tersedia angkutan atapun tukang ojek yang siap mengantarkan anda


Air Terjun Dlundung - Mojokerto







Air Terjun Dlungdung memiliki ketinggian terjunan sekitar 50-60 meter dengan sumber airnya dari mata air pegunungan Welirang.  Terjunan airnya tidaklah deras.  Hal ini dikarenakan aliran airnya yang jatuh lebih dari setengah masih menyentuh tebing yang berundak.  Sisanya sekitar 25 m baru terjun bebas ke bawah.

Air terjun ini berada di ketinggian ±760 meter dari permukaan laut di hutan lindung seluas 1600 ha milik Perhutani KPH Pasuruan Kabupaten Mojokerto.  Luas kawasan air terjun itu sendiri sekitar 4,5 ha. Suasana di air terjun tidak begitu ramai karena lokasinya relatif jauh ketimbang Air Terjun Kakek Bodo atau Putuk Truno.
Lokasi

Terletak di Dusun Ketapang, Desa Kemloko, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Propinsi Jawa Timur.

Peta dan Koordinat GPS: 7°40'46"S   112°35'53"E

 
Aksesbilitas

Berjarak sekitar 45 km dari Malang atau 60 km dari Surabaya.  Untuk menuju air terjun ini tidaklah sulit dengan akses jalan yang relatif bagus. Jika berangkat dari Sidoarjo melewati Pandaan, masuk ke jalan raya Trawas, lalu berbelok ke arah Dlundung dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.  Ada papan nama cukup besar untuk menuju lokasi ini.  Para tukang ojek siap memberikan petunjuk jikakalau bingung.  Dari jalan raya diteruskan sekitar dua kilometer dengan kondisi jalan menanjak hingga ke pintu gerbang kawasan. Setelah parkir kendaraan dilanjutkan dengan berjalan kaki (tidak terlalu lama) menuju air terjun tersebut melewati jalan setapak yang sudah diplester.

Jika menggunakan kendaraan umum menuju kawasan ini sangatlah terbatas.  Ada dua pilihan menuju kesana, menggunakan minibus jurusan Trawas atau ojek, keduanya berangkat dari terminal bis Pandaan.  Jika menggunakan minibus waktu pemberangkatan amat jarang, hal ini dikarenakan penumpangnya amat sedikit.  Ongkos minibus ini adalah Rp 6000 per orang. Turun di Trawas dan dilanjutkan dengan naik ojek dengan ongkos sebesar Rp 5000 hingga tiba di lokasi air terjun berada.   Alternatif lain adalah menggunakan ojek dari Terminal Pandaan akan tetapi cukup menguras ongkos. . 

Berbeda dengan ke Air Terjun Kakek Bodo atau Putuk Truno, kendaraan bisa dibawa hingga di depan air terjun.


Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah Rp 3.500 per orang (termasuk asuransi Rp 100).  Biaya parkir untuk kendaraan roda empat adalah Rp 2000 dan roda dua Rp 1000 untuk satu kendaraan.

Fasilitas dan Akomodasi

Fasilitas yang dimiliki kawasan wisata ini antara lain tempat parkir, toilet dan area yang cukup luas untuk kegiatan outbound, mulai dari fun game, jatuh bebas, jaring laba-laba, hingga flying fox. Area yang berupa lapangan ini dapat menampung sekitar 500-750 peserta.

Beberapa warung penjual makanan dan minuman ringan juga tersedia disini.


Wisata Lain

Di kawasan ini juga terdapat Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman.  Lokasinya di Desa Seloliman, dilereng barat Gunung Penanggungan. Jarak dari airt erjun Dlundung kira-kira 15 km deng waktu tempuh sekitar 30 menit perjalanan dengan mobil.

Juga ada Candi Petirtaan Jatulanda.

Daur Ulang Kain Bekas Menjadi Tas yang Cantik



KARYA TULIS ILMIAH
“Daur Ulang Kain Bekas
Menjadi Tas yang Cantik”

Disusun sebagai tugas akhir
Mata pelajaran bahasa Indonesia
Semester Genap
Tahun Ajaran 2014 - 2015
Description: http://www.anneahira.com/images_wp/geguritan-bahasa-jawa.jpg


GUBUG PENA
TAMIAJENG ROCK HOME

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas izinya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah sederhana ini, sebagai tugas akhir Bahasa Indonesia.
Karya tulis ilmiah ini kami susun dengan tujuan, sebagai berikut :
1.      Untuk memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang berguna
2.      Sebagai tugas akhir mata pelajaran bahasa Indonesai kami.
Kami selaku penyusun karya tulis ilmiah ini berterimakasih kepada, Tuhan YME, guru pembimbing, orang tua, narasumber, dan teman-teman yang sudah memberi narasumber dan teman-teman yang sudah memberi dukungan dan kreatifitas kepada kami.
Semoga tujuan dari penulisan karya ilmiah sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan motivasi kepada pembaca agar lebih kreatif dalam mengelolah dan mendaur ulang sampah.


Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL  ............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I   PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang .....................................................................................
1.2    Rumusan Masalah ................................................................................
1.3    Tujuan ..................................................................................................
1.4    Metodelogi Penelitian ..........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Kajian Pustaka ......................................................................................
2.2  Pembahasan atau Analisis .....................................................................
2.2.1        Bahan-bahan .............................................................................
2.2.2        Langkah-langkah pembuatan tes ..............................................
BAB III  PENUTUP
3.1  Simpulan ...............................................................................................
3.2  Saran .....................................................................................................
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas 1. Latar belakang, 2. Rumusan Masalah              3. Tujuan 4. Metode Penelitian

1.1  Latar Belakang
Sering sekali kami jumpai banyak sampah yang berserakan, membuat lingkungan tercemar. Untuk menghindari itu semua, kami mencoba untuk mendaur ulang kain bekas.
Berdasarkan hal tersebut, kami berinisiatif untuk mendaur ulang kain yang sudah tidak dipakai menjadi kain yang bisa dipakai lagi seperti tas.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul “Daur Ulang Kain Bekas Menjadi Tas Cantik” yaitu :
Bagaimana cara mendaur ulang kain bekas menjadi tas yang cantik ?

1.3  Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1.3.1        Sebagai tugas akhir mata pelajaran bahasa Indonesia semester genap tahun ajaran 2014 – 2015.
1.3.2        Untuk mendaur ulang kain bekas menjadi barang yag bermanfaat dan berguna.

1.4  Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan yaitu :
1.4.1        Observasi  pengamatan secara langsung dari tempat pembuangan sampah dari data tempat pengolahan sapah.
1.4.2        Angket   kami memberikan daftar pertanyaan dengan jawaban secara lengkap.

BAB II
PEMBAHASAN

Dalam bab ini kami akan menguraikan : 1. Kajian Pustaka dan                  2. Pembahasan atau Analisis

2.1  Kajian Pustaka
2.1.1        Pengertian Sampah
Menurut kamus Bahasa Indonesia, karya W.J S POERWADARMINTA, halaman 1022, sampah merupakan barang-barang buangan atau kotoran, seperti daun-daun kering, kertas-kertas kotor dan sebagainya sedangkan menurut sumber dari http://gogle.com sampah merupakan materian sisa bai dari hewan, manusia, maupun tumbuhan yang tidak dipakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan cair, ataupun gas
2.1.2        Kain Perca
Menurut kamus bahasa Indonesa, karya W.J.S POERWADARMINTA, halaman 872. Kain perca merupakan baran tenunan yang sudah terpotong (robek) sedangkan menurut sumber dari http://google.com kain perca merupakan sisa potongan-potongan tempurung yang dipandang sebagian orang sudah tidak bermanfaat, tetapi sebenarnya potongan-potongan tersebut masih bisa digunakan kembali.

2.2  Pembahasan atau Analisis
Dalam pembahasan ini kami akan berbagi kreatifitas yang kami miliki yaitu membuat tas dari kain bekas atau kain perca untuk itu kami akan menjelaskan bahan-bahan yang digunakan dan langkah-langkah untuk membuatnya.
2.2.1        Bahan Yang digunakan :
·         Kain perca (Kain Bekas)
·         Kain Transparan menghias
·         Ikat pinggang yang sudah tidak dipakai
·         Gunting
·         Jarum Jahit
·         Jarum Pentul
·         Benang dan
·         Resleting
2.2.2        Langkah-langkah pembuatan tas :
·         Siapkan 2 lembar kain bekas yang terdiri dari : 1. Bewarna batik / cerah 2. bewarna gelap
·         Gandeng 2 kain tersebut (yang gelap di bagian dalam yang terang di bagian luar)
·         Sebelum kedua kain tersebut dijahit potong sedikit kain yang tersisah untuk dibuat kantong di dalam tas, setelah selesai, jahit pinggiran kain yang di gandeng dengan rapi
·         Lihat kain dari ujung ke ujung
·         Jahit pingir kanan dan kiri kain (utamakan menjahit dari arah dalam)
·         Gunting / rapikan bagian yang sudah dijahit
·         Lalu ikat pinggang bekas (tidak terpakai) kira-kira lebar 3 cm dari lapisi dengan kain sisa membuat tas (dengan dijahit)
·         Setelah selesai melapisi ikat pinggang tersebut ujung kain kiri ikat pinggang di jahit di ujung tas.
·         Jahit kain transparan sesuai ukuran tas
·         Setelah selesai masuk kan tas ke dalam kain transparan kemudian jahit lagi tas dan kain transparan supaya lebih melengkapi
·         Setelah itu dibalik tas yang hampir jadi dari (dalam luar dan jahit resleting dibagian atas tas.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Sampah adalah barang-barang buangan yang tidak digunakan oleh manusia, tetapi kami masih bisa mendaur ulang sampah tersebut menjadi produk atau barang yagn lebih bermanfaat dan masih bisa digunakan kembali oleh manusia seperti tas, bunga, kotak pensil, vas bunga dan banyak lagi benda yang terbuat dari barang bekas

3.2  Saran
Kami sebagai manusia harus bisa memanfaatkan dan menjaga lingkungan agar terbebas dari sampah, dan kami harus bisa menggunakan sampah yang masih bisa diolah kembali agar menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat.
 

My Blog List