WoW dotA Allstars

This is Description

Thursday, May 28, 2015

Makalah tentang sedekah bumi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Sedekah Bumi adalah ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rizkinya melalui bumi, hal ini biasanya sering dilakukan oleh masyarakat petani. Sedekah bumi ini biasanya dirayakan dalam bentuk pesta. Sedekah Bumi memiliki latar belakang budaya yang berkarakter agraris. Zaman dahulu tokoh Dewi Sri hadir di tengah masyarakat petani sebagai sumber inspirasi dan dipercaya sebagai pelindung bagai kesuburan tanah dan padi. Upacara yang menekankan arti penting kehadiran sosok Dewi Sri dilakukan ketika memulai musim panen dan menjelang penanaman bibit padi.
Bagi kalangan petani di desa ritual tersebut seolah menjadi kewajiban untuk dilaksanakan, dengan harapan agar tanaman yang hendak ditanam, terutama padi dapat menghasilkan padi yang berlimpah dan subur. Hal ini tidak terlepas dari kepercayaan dari nenek moyang.

1.2         Tujuan
Dalam makalah ini, kami sebagai penulis mempunyai suatu tujuan, adapun tujuan tersebut adalah :
1.2.1        Mengetahui Pengertian Sedekah Bumi
1.2.2        Mengetahui Pengaruh Sedekah Bumi
1.2.3        Mengetahui Tujuannya
1.2.4        Syarat Dilakukannya Sedekah Bumi

1.3         Maksud
Makalah yang mengambil tema “Sedekah Bumi” ini, mempunyai sebuah maksud. Adapun maksud dari makalah ini adalah :
1.3.1        Ingin membagi wawasan kepada para pembaca
1.3.2        Memberikan sebuah motivasi pada pembaca
1.3.3        Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran
1.3.4        Disusun sebagai pelengkap nilai tugas geografi

1.4         Batasan Masalah
Sesuai judul yang telah kami tetapkan di atas, yang menjadi batasan masalah adalah :
1.4.1        Apa pengertian dari Sedekah Bumi?
1.4.2        Apakah pengaruh Sedekah Bumi di kalangan masyarakat?
1.4.3        Apa tujuannya?
1.4.4        Adakah syarat dari Sedekah Bumi?

1.5         Rumusan Masalah
Dalam makalah yang bertemakan “Seni Budaya” yang mengambil judul Sedekah Bumi ini kami ambil dari budaya masyarakat petani dan masalah yang akan dibahas adalah pengertian, pengaruh bagi masyarakat, tujuannya dan syarat Sedekah Bumi di kalangan masyarakat desa ataupun petani.


BAB II
PEMBAHASAN

3.1    Pengertian Sedekah Bumi
Sedekah bumi atau kabumi pada mulanya merupakan salah kegiatan upacara tradisional yang banyak dilakukan oleh masyarakat agraris di desa-desa. Sebagai perwujudan rasa syukur mereka kepada sang Pencipta atas hasil pertanian melimpah. Upacara tradisional ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali, pada bulan apit  (Dzul Qa’dah) bertepatan pada hari ahad kliwon.
Disisi lain sedekah bumi juga dapat dijadikan tolak ukur sejauh mana para masyarakat mengamalkan ajaran-ajaran agamanya (Agama Islam). Hal ini dapat dilihat dari pembacaan kalimat thayyibah yang banyak dipetik dari ayat-ayat suci Al-Qur’an.

3.2    Tujuan dari Sedekah Bumi
Ritual sedekah bumi merupakan bagian dari budaya yang berusia ratusan tahun. Nilai-nilai budaya dan kearifan tradisional ini terbukti merupakan benteng yang mampu menjaga prilaku manusia untuk hidup selaras dan dengan alam dan lingkungannya. Pada sisi lain dampak negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus informasi ang mengglobal telah menyebabkan kegamangan dan kegagapan sosial. Hal ini menyebabkan kecenderungan tergesernya budaya daerah oleh budaya asing yang sering tidak sesuai dengan jiwa dan nilai budaya serta norma ketimuran. Adanya ruwatan atau Sedekah Bumi ini akan menjadi filter dari budaya asing tersebut untuk melestarikan budaya. Ritual ini juga penting untuk menjaga agar generasi penerus bangsa ini dapat mempelajari dan melaksanakan budaya agung ini dengan dengan tidak lepas dari rel budaya lokal atau daerahnya, namun tetap mampu memadukannya dengan perkembangan zaman.


3.3    Tujuan dan Sedekah Bumi
Tujuan tradisi Sedekah Bumi adalah memberikan persembahan dan penghormatan yang berupa sesaji hasil bumi yang ditunjukkan kepada sang maha pencipta yang telah menjaga bumi pertiwi yang ditempati dalam keadaan aman, tenteram, sejahtera dan jauh dari segala macam persoalan-persoalan dan masalah. Serta diadakan karena ingin mengucapkan rasa syukur atas rizky yang telah diberikan.
Dan warga masyarakat agraris diharapkan memiliki keteraturan dalam bercocok tanam dan agar meningkatkan keseimbangan lingkungan dengan kehidupan manusia, terutama dalam stabilitas pangan, selain itu masyarakat mengharapkan keberlangsungan keteraturan sosial, dan supaya integrasi sosial, kolektivitas dan hirarki di masyarakat menjadi kuat dan terpelihara.

3.4    Syarat Sedekah Bumi
Pembuatan nasi tumpeng dan ayam panggang, merupakan salah satu syarat yang harus dilaksanakan pada saat Sedekah Bumi tersebut. Sedangkan minuman, buah-buahan dan lauk-pauk lainnya hanyalah sebagai tambahan dan diakhir acara para petani biasanya menyiapkan nasi beserta kepala dan ceker ayam, ketiganya dibungkus dan diletakkan di sudut-sudut petak sawah. Masing-masing sebagai simbol rasa syukur.
Puncak ritual Sedekah Bumi diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh ketua adat, lantunan do’a tersebut merupakan kolaborasi antara kalimat-kalimat jawa dan lafal-lafal do’a yang bernuansa Islami, juga merupakan simbol penghormatan manusia terhadap tanah yang menjadi sumber kehidupan. Menurut anggapan masyarakat Jawa, dengan menggelar ritual Sedekah Bumi, tanah tidak akan marah seperti terjadinya gempa bumi, longsor maupun banjir. Adapun makna “essensial” yang terkandung dalam ritual ini manusia sebagai khalifah di bumi sepatutnya merenung kembali apa yang telah dilakukan untuk melestarikan bumi, memperhatikan, memperdulikan bumi dan tidak merusaknya sedikitpun, niscaya alam juga akan bersahabat dengan manusia.
BAB III
PENUTUP

1.1     Kesimpulan
Dari makalah yang telah kami susun, kami dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa Sedekah Bumi bisa tetap dilaksanakan asal maksudnya adalah bersyukur terhadap Tuhan yang telah menciptakan bumi dan juga untuk melestarikan budaya kita yang telah turun-temurun dan dapat kita lihat pengaruh kebudayaan Hindu ternyata masih melekat pada masyarakat Islam. Hal ini karena wujud dan kuatnya masyarakat memegang teguh hal yang dianggap adat-istiadanya. Pada hari raya Islam selalu dibarengi dengan ucapara sesaji, begitu pula pada waktu-waktu tertentu yang dianggap penting selalu diadakan sesaji (sesajen). Selain itu masih banyak yang lainnya.

1.2     Saran
Kami sebagai penulis dari makalah yang bertemakan “Seni Budaya Sedekah Bumi” ini sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami membuka adanya kritik dan saran demi terwujudnya makalah yang lebih baik. Selain itu kami juga ingin memberikan saran, Lestarikanlah budaya yang kita miliki, sebagai bentuk cinta dan kepedulian kita sebagai bangsa yang cinta tanah air kita Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

etd.library.ac.id/gdl.php


0 comments:

Post a Comment

 

My Blog List