WoW dotA Allstars

This is Description

Saturday, October 25, 2014

MAKALAH PENGENDALIAN SOSIAL



MAKALAH SOSIOLOGI

“PENGENDALIAN SOSIAL”


Disusun Oleh :
Miftahul Hidayat

SMA YPD TRAWAS






KATA PENGANTAR


Dengan Rahmat Allah SWT puja dan puji syukur atas terselesainya makalah  yang kami beri judul “Pengendalian Sosial”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan harus disempurnakan lagi, maka penulis berharap kepada pembaca umumnya untuk memberikan saran dan kritik maupun petunjuk dari pembaca kami terima dengan tangan terbuka.
Dan hanya kepada Allahlah kita harus memohon petunjuk karena Dialah yang mencukupi akal dan pikiran serta daya dan upaya untuk membentuk makalah ini. Akhirnya penulis hanya berharap banyak agar makalah ini bisa bermanfaat untuk umat Islam dan pembaca umumnya.


Penyusun



DAFTAR ISI


Halaman Judul............................................................................................................ i
Kata Pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................... iii

BAB I     PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1  Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
1.2  Tujuan Penulisan................................................................................... 1

BAB II    RUMUSAN MASALAH........................................................................... 2

BAB III   PEMECAHAN MASALAH...................................................................... 3

BAB IV  PENUTUP................................................................................................. 5
               4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 5
               4.2 Saran................................................................................................... 5



BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang Masalah
Setiap masyarakat tentu mendabakan keadaan yang tenang, aman, dan teratur. Namun, kondisi normatif tersebut tidak selalu terwujud secara utuh. Banyak penyimpangan sosial yang terjadi dimasyarakat yang berawal dari ketidaksesuaian harapan dan kenyatan. Banyak orang yang mendambakan kekayaan, tetapi kenyataannya tidak mudah, banyak mereka yang berputus asa. Sehingga mereka menghalalkan segala cara, bahkan dengan cara-cara yang menyimpang dari nilai dan norma sosial.
Pada zaman sekarang, sering kita jumpai dimasyarakat berbagai  macam prilaku yang menyimpang, seperti perampokan, pencurian, tawuran pelajar, pengunaan obat-obatan terlarang, dan sebagainya. Prilaku itu jalas tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku dimasyarakat. Untuk itu diperlukannya pengendalian sosial yang mengatur prilaku sosial masyarakat.

1.2  Tujuan Penulisan
Prilaku-prilaku yang terjadi dimasyarakat pada saat ini telah banyak menyimpang dari nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Untuk itu diperlukan adanya pengendalian sosial. pengendalian sosial sangat diperlukan ditengah-tengah masyarakat demi kondisi sosial yang tenang, aman, dan teratur serta tidak menyimpang dari perundangan-undangan yang berlaku.


BAB II
RUMUSAN MASALAH


1.      Apakah setiap pengendalian sosial harus memaksa warga masyarakat untuk mematuhinya ?
2.      Bagaimana cara pengendalian sosial dalam lingkungan sekolah ?
3.      Apakah akibat tidak berfungsinya lembaga pengendalian sosial dalam lingkup sekolah ?
4.      Apakah yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyimpangan sosial dalam lingkup masyarakat ?
5.      Apakah dampak sosial yang sempurna di lingkungan masyarakat ?
6.      Apakah dalam melakukan pengendalian sosial kita hanya bisa mencontoh sang pelanggar / pelaku penyimpangan sosial ?
7.      Apakah dampak jika pelaku penyimpangan sosial tidak merespon /tidak jera dengan adanya pengendalian sosial yang dilakukan terhadapnya ?


BAB III
PEMECAHAN MASALAH


1.      Pada dasarnya pengendalian sosial tidak diharuskan memaksa setiap warga masyarakat untuk mematuhinya, namun apabila kita telah berupaya mengajak warga masyarakat agar tidak berperilaku menyimpang serta membimbing adanya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan warga, kita bisa memaksa agar ketertiban dalam bermasyarakat dapat terpelihara dan menciptakan serta menegakkan sistem hukum di negara indonesia.
2.      Upaya pengendalian sosial dalam lingkungan sekolah bisa dilakukan dengan cara memberlakukan aturan-aturan yang ketat dalam lingkup sekolah tersebut, pihak sekolah juga diupayakan untuk berunding dan membuat kesepakatan akan pelanggaran atau penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh siswa tersebut agar tidak dilakukan kembali di kemudian hari.
3.      Dalam berbagai kegiatan di lingkup masyarakat maupun sekolah tentunya ada dapak negatif dan positif, termasuk jika lembaga pengendalian sosial dalam lingkungan sekolah tidak berfungsi pasti berakibat buruk bagi siswa, bisa jadi siswa yang telah melakukan pelanggaran atau penyimpangan sosial dalam lingkup sekolah tersebut menjadi liar, mengulangi kesalahan yang telah dia lakukan, serta mendapat cemooh dari kalangna masyarakat, dengan demikian nama baik sekolah tersebut pun akan menjadi bahan pembicaraan masyarakat sekitar.
4.      Pada dasarnya setiap manusia pasti pernah melakukan kegiatan yang menyimpang, namun tidak semua manusia melakukan penyimpangan-penyimpangan tersebut lekas sadar dan jera, kita bisa memberikan mereka contoh yang baik agar mereka mengikuti kita, kita juga bisa memberi teguran, tekanan baik paksaan, ancaman, maupun hukuman secara langsung seperti pengucilan, cemooh atau ejekan serta kritik-kritik yang dirasa cukup membuat mereka (pelaku penyimpangan sosial tersebut menjadi malu sehingga tidak mengulangi perbuatannya lagi.
5.      Kerap kali kita jumpai beberapa warga masyarakat maupun lembaga pengendalian sosial berupaya untuk mewujudkan pengendalian sosial dengan tujuan agar terjalin hubungan bermasyarakat yang harmonis dan aman, namun pelaku penyimpangan sosial tetap marak dalam kalangan masyarakat, itu menjadi dampak langsung pengendalian sosial dalam kalangan masyarakat belum terwujud secara sempurna, sang pelaku penyimpangan sosial tidak jera dan mengulangi kesalahan-kesalahan yang menyimpang tersebut dalam lingkungan masyarakat.
6.      Dalam lingkup masyarakat tentunya kita sering melihat berbagai penyimpangan-penyimpangan yang berdampak buruk bagi mereka (sang pelaku) juga terhadap kita yang mungkin kurang memperhatikan mereka dan penduli pada mereka, warga masyarakat lebih sering mencemooh atau memberikan ejekan-ejekan yang belum tentu direspon oleh sang pelaku, sebenarnya itu ejekan-ejekan yang diberikan itu tidak cukup untuk membuat pelaku penyimpangan tidak sadar, kita juga harus memberi mereka pengertian, kita bisa mengingatkan, memberi contoh yang baik, maupun hukuman-hukuman yang men
7.      Dalam melakukan pengendalian sosial untuk mengatasi penyimpangan sosial kita bisa melakukan dengan cara memberi teguran, menekan, baik memaksa, mengancam atau menakut-nakuti pelanggar tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya, namun jika semua itu telah kita lakukan tetapi penyimpangan sosial tidak jera, masyarakat bisa melaporkan kepada pihak yang berwajib agar bisa dilakukan hukuman secara langsung diberi sanksi, kita juga bisa mengucilkan pelaku jika pelanggaran yang dilakukan dirasa cukup meresahkan, tidak hanya di dunia, namun di akhiratpun pasti sang pelaku akan mendapat timbal balik atas perbuatan yang telah dilakukannya. 

BAB IV
PENUTUP


4.1  Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa pengendalian social sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena akan mengurangi terjadinya perilaku-perilaku yang menyimpang.jika pengendalian social tidak di terapkan, maka akan mudah terjadi penyipangan-pemyimpangan dalam pelaksanaan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

4.2  Saran
Dengan adanya pengendalian sosial yang dilaksanakan dalam kehidupan sosial masyarakat. Diharapkan agar individu-individu dapat berprilaku sesuai dangan nilai dan norma sosial yang berlaku dimasyarakat. Dengan ini kehidupan sosial masyarakat yang tenang, aman, dan teratur dapat terwujud.




Wednesday, October 22, 2014

MAKALAH HAID

          MAKALAH BK
(HAID)













 












Guru Pembimbing
Bpk. Jefre Hasendra Vardana

Nama Kelompok   :
Andri Suhartono    (05) 
Fatkur Munif         (12) 
Hendra Alfani        (14)


SMA NEGERI I TRAWAS
Jl. Jolotundo No. 02 Ds. Penanggungan
Kec. Trawas, Kab. Mojokerto
2013






KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Haid”.
Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini kami berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang ikut andil dalam pembuatan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki, sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan oleh karenanya kami rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan baik berupa saran maupun kritikan demi penyempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Penulis







DAFTAR ISI


Halaman Judul.................................................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................................................... iii

BAB I     PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1

BAB II    PEMBAHASAN............................................................................................................... 2
2.1. Pengertian............................................................................................................................ 2
2.2. Faktor – faktor yang mempengaruhi...................................................................................... 2
2.3. Sindro Pra – Haid ................................................................................................................ 2
2.4. Siklus Haid........................................................................................................................... 4


BAB III   PENUTUP......................................................................................................................... 5
3.1  Kesimpulan.................................................................................................................. 5
3.2  Saran........................................................................................................................... 5








BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Haid atau yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan lapisan dalam (endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap bulan secara periodik, kecuali pada saat hamil. Sedangkan siklus haid adalah waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya.
Siklus haid setiap perempuan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, bukan saja antara beberapa perempuan, tetapi juga pada perempuan yang sama. Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar siklus haidnya tidak terlalu sama.
Sebelum datangnya haid, setiap perempuan umumnya mengalami sindrom bulanan atau yang lebih dikenal dengan sindrom pra-haid. Sindrom ini sangat mengganggu aktifitas perempuan, terutama mereka yang aktif bekerja diluar rumah.
Selain itu, gangguan haid juga sering terjadi seperti: dismenorea, hipermenorea, hipemenorea, amenorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang sering dialami oleh para perempuan.
Karena kurangnya pengetahuan serta informasi yang dimiliki oleh sebagian besar perempuan tentang siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan haid dalam masa reproduksi, maka penulis tertarik untuk membahas tentang masalah yang sering dialami oleh setiap perempuan ini.

1.2    Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah mengenai siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan-gangguan haid apa saja yang dialami oleh perempuan dalam masa reproduksi.

1.3    Tujuan
         Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Agar para perempuan lebih mengetahui tentang sindrom pra-haid, siklus haid, gangguan-gangguan selama haid, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan haid.
2.      Agar perempuan aktif dapat mengatur siklus haidnya tanpa mengalami gangguan selama beraktifitas.
3.      Agar perempuan tahu bagaimana cara mengurangi sindrom pra-haid yang sering mengganggu aktifitas mereka.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian
Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG , 2005: 103).
Menstruasi adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap bulan berupa darah dan jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika seorang perempuan mulai memproduksi cukup hormon tertentu (‘kurir’ kimiawi yang dibawa didalam aliran darah) yang menyebabkan mulainya aliran darah ini (Robert P. Masland dan David Estridge, 2004: 51).
Menstruasi adalah puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi karena adanya serangkaian interaksi antara beberapa kelenjer didalam tubuh (Virnye Winiastri,dkk, 2002: 19).

2.2    Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
         Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya haid antara lain :
1.      Faktor hormon
Hormon-hormon yang mempengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita yaitu:
·         FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang dikeluarkan oleh Hipofise
·         Estrogen yang dihasilkan oleh ovarium
·         LH (Luteinizing Hormone) dihasilkan oleh Hipofise
·         Progesteron dihasilkan oleh ovarium
2.      Faktor Enzim
Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan dalam sintesa protein, yang mengganggu metabolisme sehingga mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.
3.      Faktor vascular
Mulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteria-arteria, vena-vena dan hubungan antaranya. Dengan regresi endometrium timbul statis dalm vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematom, baik dari arteri maupun dari vena.

2.3    Sindrom Pra-Haid
Beberapa saat sebelum mulai haid, atau bisa pada hari-hari haid, sejumlah gadis dan perempuan biasanya mengalami rasa tidak enak. Mereka biasanya merasakan satu atau beberapa gejala yang disebut sebagai kumpulan gejala sebelum haid atau istilah populernya Pre-menstrual syndrome (PMS).
Sindrom pra-haid adalah sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari pertama hingga hari keempat belas sebelum masa haid dimulai dan diikuti dengan tahap bebas gejala jika masa ini telah lewat (Anthony Tan,2002:23).
Beberapa dokter percaya bahwa sindrom pra-haid dialami oleh separuh dari total perempuan yang berada pada masa reproduktif. Sekitar lima persen dari perempuan yang mengalami PMS disarankan untuk mengurangi kegiatan sehari-hari mereka karena mereka sangat terganggu. Meskipun penyebabnya belum diketahui, sejumlah teori sedang diteliti. PMS mungkin berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon setiap bulan, rendahnya kadar gula, kekurangan vitamin, perubahan yang tetap dalam bichemicals didalam otak yang mempengaruhi mood, kombinasi dari faktor-faktor itu, atau bukan salah satunya.
Gejala-gejala atau perubahan-perubahan fisik dan mental yang sering dikeluhkan oleh para penderita sindrom pra-haid diantaranya yaitu :
Gejala fisik:
·         Kenaikan berat badan
·         Perasaan bengkak dan Pembengkakan (perut, jari, tungkai, pergelangan kaki, dll)
·         Ketidaknyamanan buah dada (pembesaran, nyeri tekan, terasa berat, terasa kaku)
·         Sakit kepala dan serangan migren
·         Pegal dan nyeri pada otot
·         Dismenore kongestif, yaitu sakit perut atau sakit pinggang bagian bawah
·         Berkurangnya air kencing
·         Perubahan kulit, termasuk bisul, jerawat, bercak putih, dan pembengkakan-pembengkakan lain
·         Perubahan nafsu makan (kehilangan nafsu makan atau keinginan makan makanan yang berlemak)
·         Perubahan tidur ( kurang tidur atau tidur berlebihan)
·         Tidak ada gairah untuk aktif serta badan terasa lelah
·         Mata terasa sakit, hidung tersumbat, dan timbul reaksi alergi
·         Mual, pingsan, asma, dan epilepsy
·         Kejang, terjadi karena dinding-dinding otot uterus dengan perlahan akan mengkerut untuk membantu mengeluarkan lapisan.
Gejala mental (psikis)
·         Ketegangan dan cepat marah (emosional)
·         Depresi, termasuk kurang percaya diri dan perasaan tidak berharga
·         Stres
·         Kelesuan
·         Berkurangnya daya konsentrasi dan daya ingat berkurang
·         Kecenderungan kearah keagresifan dan/atau kekerasan fisik
·         Control emosi yang rendah dan reaksi emosi yang tidak logis
·         Penurunan efisiensi, terutama dalam memecahkan masalah mental
·         Kurang atau tidak ada dorongan seks
·         Dorongan yang kuat untuk banyak makan, tidak ada hubungan dengan nafsu makan
·         Bertambahnya kecenderungan minum obat, tablet, dsb.
2.4    Siklus Haid
Siklus haid merupakan waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya. Sedangkan panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya (Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG ,2005:103).
Hari mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Karena jam mulainya haid tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar haid dari ostium uteri eksternum tidak dapat diketahui, maka panjang siklus mengandung kesalahan ± 1 hari.
Dalam satu siklus terjadi perubahan pada dinding rahim sebagai akibat dari produksi hormon-hormon oleh ovarium, yaitu dinding rahim makin menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan.
Siklus haid perempuan normal berkisar antara 21-35 hari dan hanya 10-15 persen perempuan yang memiliki siklus haid 28 hari. Panjangnya siklus haid ini dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus haid gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada perempuan usia 43 tahun 27,1 hari, dan pada perempuan usia 55 tahun 51,9 hari.
Siklus haid perempuan tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan siklus ini ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya gizi, stres, dan usia. Pada masa remaja biasanya memang mempunyai siklus yang belum teratur, bisa maju atau mundur beberapa hari. Pada masa remaja, hormon-hormon seksualnya belum stabil. Semakin dewasa biasanya siklus haid menjadi lebih teratur, walaupun tetap saja bisa maju atau mundur karena faktor stres atau kelelahan.
Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 ± 16 cc. pada wanita yang lebih tua biasanya yang keluar lebih banyak. Pada wanita dengan anemia defisiensi besi jumlah darah haidnya juga lebih banyak. Jumlah darah haid lebih dari 80 cc dianggap patologik.
Setiap bulannya, haid berlangsung sekitar 3-7 hari. Setelah hari kelima dari siklus haid, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan, endometrium meluruh dan terjadilah siklus berikutnya.






BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Haid atau menstruasi merupakan ciri khas kematangan biologis seorang perempuan. Haid merupakan salah satu perubahan siklik yang terjadi pada alat kandungan sebagai persiapan untuk kehamilan.
Sebelum datangnya haid perempuan akan mengalami sindrom pra-haid yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, yang berupa perubahan-perubahan atau gejala-gejala fisik maupun mental. Sindrom pra-haid ini berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon setiap bulan, rendahnya kadar gula, kekurangan vitamin, perubahan yang tetap dalam bichemicals didalam otak yang mempengaruhi mood, kombinasi dari faktor-faktor itu, atau bukan salah satunya.
Sindrom pra-haid ini tidak selalu sama pada setiap orang, begitu juga dengan siklus haid juga berbeda antara setiap perempuan walau saudara kembar sekalipun. Siklus haid biasanya 28 hari, yang berlangsung selama 3-7 hari. Siklus ini tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan siklus ini ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya gizi, stres, dan usia.
Siklus haid ini berlangsung dalam 4 masa (stadium) yaitu stadium menstruasi, stadium post menstruum, stadium inter menstruum, dan stadium pramenstruum.
Sekarang para perempuan aktif yang sibuk bekerja, baik didalam maupun diluar rumah, tidak perlu khawatir lagi, karena mereka dapat mengatur siklus haid mereka dengan cara mengkonsumsi kontrasepsi oral yang mengandung hormone estrogen dan progesterone.

3.2    Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini adalah:
1.      Kepada setiap perempuan, agar selalu memperhatikan siklus haidnya, untuk menghindari terjadinya gangguan-gangguan yang berhubungan dengan haid.
2.      Untuk menghindari terjadinya sindrom pra-haid, setiap perempuan dianjurkan untuk melakukan perubahan-perubahan diet atau mengatur pola makan seperti yang telah dijelaskan pada bab pembahasan.
3.      Kepada setiap orang tua, terutama orang tua perempuan, agar dapat menjelaskan tentang haid kepada anak-anaknya sedini mungkin, untuk mengurangi rasa takut yang sering dialami oleh anak-anak ketika menghadapi menarche (haid yang pertama kali datang).
4.      Kepada tenaga kesehatan, agar dapat menjelaskan mengenai segala hal yang berhubungan dengan haid, terutama gangguan-gangguan selama haid.

 

My Blog List